top menu

Kompolnas Dan PWRI Desak Kasus Penganiayaan Perwira Polri Diusut Tuntas

Anggota Komisioner Kompolnas Edi Saputra Hasibuan mendesak aparat Kepolisian untuk segera menindak lanjuti terkait kasus dugaan penganiayaan oleh oknum anggota Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) terhadap dua perwira Polda Metro Jaya.

Silaturahmi Dandim 0503/JB dan Koramil se-Jakbar dengan Pengurus Pokja Jakbar

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0503/JB menggelar silaturahmi dengan Kelompok Kerja (Pokja) wartawan cetak dan elektronik Jakarta Barat (Jakbar) di Makodim 0503/JB, Jalan S Parman, Jumat (13/3).

Aparat Kepolisian Bentrok Dengan Ormas Pemuda Pancasila

Ratusan kader Pemuda Pancasila bentrok dengan aparat kepolisian di Jalan Cokro Aminoto, Ciledug Raya, Tangerang, sekitar pukul 15.00 WIB, Minggu (10/5/2015).

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Potret Buram Pendidikan di Indonesia

“Siswa SMK 35 PGRI Jakarta, tewas dikeroyok”

Selasa, 30 Desember 2014

JAKARTA: Pengguna Jalan Terganggu Asap Pembakaran Sampah di TPSS Warung Gantung


JAKARTA- Akibat pembakaran sampah di TPSS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) di Jalan Warung Gantung, Kalideres, Jakarta Barat, pejalan kaki harus merasakan pengapnya asap hasil pembakaran sampah. Lebih dari itu akibat pembakaran sampah yang dilakukan petugas pengangkut sampah dari Kebersihan Kecamatan Kalideres, dua pohon dengan diameter 40 mati dan kering.

Pantauan Media Massa News, sisa dari sampah yang tidak terangkut dibakar oleh petugas pengangkut sampah dari Kebersihan Kecamatan Kalideres. Mengingat lokasi TPSS dan pembakaran sampah yang berdekatan dengan beberapa pohon besar, maka tidak dielakkan lagi pohon tersebut ikut terbakar sehingga mati dan kering.

Ketika dikonfirmasi petugas pengangkut sampah dari warga mengatakan,”Petugas pengangkut sampah dari Kecamatan Kalideres yang membakar sampah tersebut. Dikatakannya pembakaran sampah tersebut adalah sampah yang tidak terangkut dan ini adalah bukan pertama kalinya,”ujarnya kepada Media Massa news, Selasa (30/12/2014).

Mamad SKM selaku Lurah Kalideres menanggapi adanya pembakaran sampah di Warung Gantung sangat disayangkan. “Aturan dan prosedurnya tidak seperti itu…sampah dibakar sehingga membuat para pejalan kaki engap akibat asap polusi pembakaran sampah, dan lebih dari itu sangat disayangkan akibat pembakaran tersebut dua pohon mati dan kering akibat pembakaran sampah tersebut,”katanya.


“Dalam hal ini khususnya Abu Mansur Kasi Pertamanan Kecamatan Kalideres dan Dinas Pertamanan Jakarta Barat harus tanggap terkait adanya dua pohon yang mati akibat pembakaran sampah. Ini ulah oknum petugas yang tidak bertanggung jawab, menyepelekan pekerjaan yang berdampak merugikan warga pengguna jalan dan lingkungan,”pungkasnya.(Hasan) 

Senin, 29 Desember 2014

JAKARTA: Masyarakat Kalideres Sambut Baik Penyegelan Toko Miras

JAKARTA- Penutupan dan penyegelan toko miras (minuman keras) beberapa waktu lalu diwilayah Kalideres, Jakarta Barat, oleh jajaran Polsek Kalideres disambut baik oleh banyak kalangan dan masyarakat Kalideres.

Yermias Yeri tokoh pemuda Kalideres, sambut baik sikap tegas jajaran Polsek Kalideres menutup dan menyegel toko miras diwilayah Kalideres, mengingat bahaya dan dampak negatif miras.

"Saya sangat mengapresiasi dan sambut baik sikap tegas Kapolsek Kalideres Kompol Dermawan Karosekali menutup dan menyegel toko miras diwilayah Kalideres mengingat dampak negatif dari miras tersebut, apalagi saat ini sedang maraknya minuman keras oplosan,”ujarnya.

Ditambahkan Yeri, dari miraslah kriminalilas dan kejahatan terjadi mengingat kandungan alkohol yang tinggi, apalagi miras oplosan,” terangnya.

Lebih dari itu harap Yeri, ”Kepolisian harus tindak tegas baik pengelola maupun penjual miras tanpa pandang bulu. Harus ada tindakan tegas dan efek jera untuk para penjual miras tersebut. Dan lebih dari itu semoga sinergi antara Kepolisian dan masyarakat tetap terjaga, mengingat peran serta masyarakat penting dalam memberikan laporan ataupun temuan lainnya mengenai penjual miras,” pungkasnya.(Dedy)


Kamis, 25 Desember 2014

JAKARTA: Polsek Kalideres Berhasil Amankan 1,2 Ton Ganja

JAKARTA– 1,2 ton ganja kering berhasil diamankan Polsek Kalideres didalam sebuah truk container dengan nomor polisi B 9165 TE di Pluit, Jakarta Utara, Rabu (24/12/2014).

Penangkapan tersebut diawali dari informasi yang di dapat Kapolres dari seseorang di perbatasan Aceh. Dengan berbekal informasi tersebut Kanit Reskrim Polsek Kalideres Iptu Andika Urrasyidin bersama Panit Narkoba Iptu Riyanto beserta jajarannya sudah mulai melakukan pemantauan terhadap setiap kontainer yang melintas di Jalan Daan Mogot. Hal ini dikarenakan, Jalan Daan Mogot merupakan jalur yang dilewati kendaraan lintas Sumatera.

"Informasi kita dapatkan dari seseorang di perbatasan Aceh dan Medan bahwa ada kontainer yang membawa ganja ke Jakarta," ujar Kapolsek Kalideres, Kompol Dermawan Karosekali di Polsek Kalideres.(Dedy)

JAKARTA: Kegiatan Pelatihan Penguatan LKM Mandiri Kalideres 2014



Foto Bersama panitia dan peserta pelatihan penguatan LKM Mandiri Kalideres di Aula kantor Kalideres, Jakbar.(Foto By:Suryadi) 

JAKARTA- Dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri dan kreatif, Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM) Mandiri Kalideres gelar acara pelatihan dengan tema “Pelatihan Penguatan Kapasitas Masyarakat Meningkatkan Partisipasi Dalam Mengawal Program LKM Kelurahan Kalideres, Kecamatan Kalideres 2014”, di Aula kantor Kelurahan Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (25/12/2014).

Dengan meningkatkan kapasitas dan partisipasi masyarakat maupun kelompok diharapkan masyarakat dapat memutuskan persoalan pembangunan yang dihadapi. Adapun program dari LKM menitik beratkan pada Fisik, Sosial dan Ekonomi.

Hari warga RW 06 peserta kegiatan pelatihan, sambut baik dan antusias dengan adanya kegiatan pelatihan penguatan kelembagaan LKM. “Dengan adanya kegiatan pelatihan kelembagaan LKM ini jelas sangat membantu pemerintah dalam memonitor dan memberikan masukan langsung dari masyarakat, baik kewilayahan, social masyarakat maupun ekonomi,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan Hari, “Saya berharap peran serta kami dapat bermanfaat baik pelaporan maupun pengajuan yang dapat bermanfaat untuk masyarakat,” ujarnya.

Mamad SKM Lurah Kalideres sambut baik dan respon dengan adanya pelatihan penguatan LKM di wilayahnya. “Dengan adanya latihan penguatan program LKM ini diharapkan masyarakatnya dapat ikut berperan serta dalam memajukan wilayahnya menuju kesejahtaraan untuk masyarakatnya,” katanya.

“Ini adalah bentuk sinergi antara pemerintah dengan masyarakat langsung untuk berperan aktif dalam memajukan kewilayahannya yang meliputi Fisik kewilayahan, Sosial Masyarakat dan Ekonomi,” pungkasnya.(Dedy)

Rabu, 24 Desember 2014

JAKARTA: Kapolri memberikan kenang-kenang berupa plakat Polri kepada PPWI Nasional


JAKARTA- Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Sutarman berkenan memberikan kenang-kenang berupa plakat Polri kepada PPWI Nasional, sebagai penghargaan dan ucapan terima kasih atas kerjasama yang terbina dalam rangka Lomba Foto Pilpres 2014. Cenderamata ini diberikan saat acara pembukaan Pameran Foto Pilpres 2014 bertempat di Mall Casablanca, Kuningan Jakarta Selatan, 6 November 2014.

JAKARTA: Kapolri Menerima Kenang-kenangan Dari PPWI


JAKARTA- Kapolri, Jenderal Polisi Drs. Sutarman amat berbangga hari saat menerima kenang-kenangan dari PPWI berupa buku berjudul INDONESIA-MAROKO: Lebih dari Sekedar Persahabatan, hasil kerjasama PPWI dengan Kedubes Maroko di Jakarta.

Selasa, 23 Desember 2014

DAERAH: Kepala Desa Sayana Didemo Warga

KUNINGAN- Puluhan warga mendatangi kantor Desa Sayana, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, untuk menuntut Asmat Sudrajat selaku Kepala Desa  mundur dari jabatannya, Selasa (23/12/2014). Aksi demo warga ini dilakukan karena menilai Kepala Desa Sayana dalam kepemimpinannya telah menyalahgunakan wewenang dan kekuasaaannya.

Dikatakan Ohan M selaku kordinator dari perwakilan masyarakat Desa Sayana menjelaskan, “kami hari ini akan mengadakan Audensi di kantor Balai Desa Sayana mengenai dugaan banyaknya pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh Kepala Desa Sayana karena beliau telah menyalahgunakan wewenang dan kekuasaannya, hal tersebut merupakan bentuk pelanggaran Hukum,” ujarnya.

“70 persen dari 400 KK masyarakat Desa Sayana menilai bahwa Asmat Sudrajat selaku Kepala Desa Sayana sebagai pemegang amanah tidak dilaksanakan semestinya. Beliau dalam memimpin Desa tidak perduli dan tidak memperhatikan aspirasi rakyatnya,” terangnya.

Ditambahkan Ohan,” Asmat Sudrajat dalam kepemimpinannya sebagai Kades Sayana tidak bisa menciptakan Harmonisasi baik dengan Lembaga-lembaga Desa maupun perangkat desa selaku bawahan dan masyarakatnya. Kades dalam menjalankan tugas sebagai pimpinan selalu melakukan Monopoli, Intervensi, Otoriter, tanpa ada koordinasi dengan Lembaga-lembaga terkait dan tidak memfungsikan bawahan (Aparat Desa-Red) yang sudah memiliki tugas dan fungsinya masing-masing,” katanya.

Lebih dari itu Ohan mengatakan, “Asmat Sudrajat selaku Kades selalu mengelabuhi, berbuat bohong, mensekriditkan pihak–pihak lain seperti bawahan (aparat desa), lembaga-lembaga dan masyarakat untuk kepentingan pribadinya,” jelasnya.

Hal tersebut dibenarkan Saprudin selaku tokoh Ulama Masyarakat Desa Sayana. Kades melakukan kesewenang-wenangan didalam kekuasaannya, seperti menjual belikan asset-aset Desa yang di anggap berpotensi untuk kepentingan pribadi dan untuk memperkaya diri sendiri tanpa musyawarah. Meyalahgunakan keuangan Desa dan tidak di fungsikannya Bendahara Desa yang ada.

Dikatakan Saprudin, “Kades menganggap bahwa rakyat bodoh dan beranggapan masyarakat tidak tahu tentang permasalahan yang ada di Desa Sayana dan Lembaga-lembagapun dianggap tidak tahu Mekanisme Kelembagaan, maka Kades melakukan semaunya sendiri, serta menganggap kesalahannya dianggap Halal,” ujarnya.

“Kurangnya loyalitas untuk kepentingan Rakyat, hanya melakukan Loyalitas kepada orang-orang tertentu saja dan untuk kepentingan sendiri. Dengan demikian masyarakat Desa Sayana tidak percaya kepada Asmat Sudrajat sebagai Kades Sayana, untuk itu kami minta agar Asmat Sudrajat diberhentikan dari jabatan Kades Sayana dan harus menerima dengan Arif dan Bijaksana serta dengan Legowo,” tegas Saprudin.

Lebih dari itu lanjut Saprudin, “Aspirasi ini segera untuk ditindak lanjuti melalui (BPD) Badan Permusyawaratan Desa dan selanjutnya apabila aspirasi ini tidak ini tidak di indahkan oleh Asmat Sudrajat selaku Kades Sayana, maka masyarakat akan merekomendasikan masalah-masalah yang ada di Desa Sayana atas Pelanggaran-pelanggarannya selama menjabat satu tahun dalam 2014 untuk di ajukan ke jalur Hukum dan Bupati Kuningan,” jelasnya.

Untuk kedua kalinya demo dan audensi dilakukan, yang sebelumnya audensi pertama dilakukan sebulan yang lalu mengenai dana bantuan dari Pemerintahan Provinsi senilai 100 juta rupiah yang masih dipertanyakan karena pengerjaan yang dilakukan pihak Dinas Bina Marga tidak sesuai apa yang diharapkan masyarakat.(Fajar)

Senin, 22 Desember 2014

DAERAH: Desa Lingga Indah Rawan Maling

KUNINGAN- Akhir-akhir ini di Dusun Cinangsih, Desa Lingga Indah, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, rawan aksi pencurian. Hingga saat ini aksi kawanan pencuri belum terendus, sehingga membuat sebagian masyarakat Desa Lingga Indah resah.

Seperti dituturkan Didi selaku Kadus Desa Lingga Indah, “Belum lama ini beberapa ayam pelung saya hilang dicuri. Bahkan yang lebih parah lagi ratusan ayam sayur kerabat saya ludes digondol maling,” ujarnya kesal.

Keresahan warga akibat rawan maling di Desa Lingga Indah dibenarkan M Nurzaman selaku Tokoh Masyarakat. “Memang benar saat ini di Desa Lingga Indah sedang rawan maling sehingga masyarakat sangat resah,” katanya kepada wartawan.

Menanggapi keresahan masyarakat akibat ulah maling, Ys Marlin selaku Kadiv Pelayanan Hukum dan Ham LSM GN GAK HAM (Gerakan Nasional-Penegak Hak Asasi Manusia) Kabupaten Kuningan mengatakan, Kepala Desa dan Kepolisian setempat harus tanggap dan segera mengadakan ronda warga atau patroli.

“Pantauan kami, di Dusun Cinangsih, Desa Lingga Indah, baru jam 8 malam saja sudah sangat sepi, sehingga moment ini dimanfaatkan oleh para kawanan pencuri,” ujarnya.

Namun demikian tambahnya, “jangan sampai dengan rawannya maling di Dusun Cinangsih membuat warganya tertekan karena ketakutan tidak nyaman. Kepala Desa bisa mengambil sikap dengan mengadakan ronda keliling secara bergiliran oleh warganya dan Kepolisian setempat khususnya Polsek Cilimus bagi yang piket bisa melintasi atau Patroli malam hari melewati Desa Lingga Indah walaupun hanya sesekali agar masyarakat bisa hidup nyaman dan tentram,”terangnya.(Fajar)

Minggu, 21 Desember 2014

DAERAH: PPWI Minta Polres Lebak Usut Tuntas Kekerasan Terhadap Wartawan


FOTO: Wilson Lalengke, S.Pd, MA, M.Sc Ketua Umum PPWI Nasional.

SERANG- PPWI Nasional meminta Kepolisian Resort Lebak untuk segera usut tuntas kasus kekerasan terhadap anggota PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) saat menjalankan tugas jurnalisnya. Pasalnya dari pelaporan korban tertanggal 16 Desember 2014 hingga saat ini belum ada tindak lanjutnya, dan para pelaku yang diduga pemain solar illegal bersubsidi hingga kini tidak ada tindakan dari aparat penegak hukum.

Peristiwa ini terjadi ketika David yang merupakan anggota PPWI Serang saat melakukan investigasi terhadap penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar di POM Cisere Lebak, dihadang oleh tiga motor dan mobilnya ditabrak hingga rusak parah, Senin (15/12/2014).


“Tiba-tiba mobil saya dihadang dan digiring oleh tiga motor, lalu dibawa hingga galian Tutul Lebak di jalan Raya Citeras Rangkas Bitung. Kemudian dari arah depan motor putih yang diketahui dikendarai oleh Iwan yang merupakan pemasok solar ke galian Tutul Lebak, menabrak depan mobil saya hingga rusak parah,” terangnya kepada Media Massa News saat diwawancara.


Lebih dari itu lanjut David, “Iwan menghampiri saya sambil marah-marah dan terjadi adu tarik menarik kunci mobil saya, terangnya.


“Atas kejadian itu saya sudah melaporkan langsung Ke Polres Lebak, Serang, namun hingga saat ini belum ada kabar berita dan tindak lanjutnya,” terang David.


Wilson Lalengke, S.Pd, MA, M.Sc Ketua Umum PPWI Nasional menyayangkan sikap Aparat Penegak Hukum yang tidak tanggap dan lambatnya tindak lanjut proses hukum terkait laporan anggota PPWI Serang yang menjadi korban kekerasan pemain solar illegal.


“Saya berharap Aparat Penegak Hukum dapat menindak lanjuti dan memprosesnya secara Hukum para pelaku kekerasan terhadap anggota PPWI yang tengah melakukan tugas Jurnalisnya,” tegasnya saat diwawancara Media Massa News, Jakarta, Senin (22/12/2014).


Lebih dari itu ditambahkan Wilson Lalengke, Aparat Penegak Hukum harus mengusut tuntas dugaan adanya penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis solar.


“Kepolisian harus menindak tegas dan mengawasi penyalahgunaan BBM bersubsidi diwilayahnya. Saat ini banyak cara dan modus yang dilakukan para pemain BBM untuk mengelabui petugas. Lebih dari itu Kepolisian harus tindak tegas dan tidak pandang bulu jika dibalik para pemain BBM Ilegal ini ada Oknum aparat yang bermain,” katanya.(Dr)

Kamis, 18 Desember 2014

JAKARTA: Penertiban Pengamen dan Gepeng Dalam Rangka Cipta Kondisi

JAKARTA– Dalam rangka Cipta Kondisi, Karosekali selaku Kapolsek Kalideres, Jakarta Barat, didampingi jajarannya terjun langsung lakukan penertiban pengamen dan gepeng (Gembel dan Pengemis) disejumlah titik diwilayah Kalideres, Kamis (18/12/2014).

Sesuai arahan dari Kapolda yang diteruskan kepala Kapolres kemudian diteruskan kepada seluruh jajaran Polsek untuk melakukan penertiban terhadap pengamen, pengemis dan gelandangan.

“Pembinaan dan sosialisasi kita berikan agar mereka tidak menggangu keamanan dan ketertiban ditengah masyarakat,” terangnya.

Lebih lanjut dikatakan bahwa, kegiatan seperti ini rutin kita lakukan. Untuk saat ini wilayah Kalideres aman dan kondusif. Namun tetap demikian kita terus upayakan dan maksimalkan dalam menjaga keamanan wilayah, katanya.

“Harapan kami agar masyarakat bisa menjadi Polisi bagi dirinya sendiri, bisa menjaga keamanannya sendiri, tertib bagi dirinya sendiri dan mengikuti aturan-aturan yang sudah ada. Ayo bersama-sama menciptakan keamanan dan ketertiban diwilayah,” pungkasnya.(Dedy)

Selasa, 16 Desember 2014

JAKARTA: LSM PBN Minta Dinas Pertamanan dan Pemakaman, Tinjau Ulang Perijinan Penebangan Pohon Citra Garden City

JAKARTA- Menyikapi ketidak transparan dan kooperatifnya Kasie Pertamanan Kecamatan Kalideres dan Managemen Citra Garden City  mengenai surat perijinan penebangan pohon di jalan Peta Barat sangat disayangkan Ketua Umum LSM PBN (Panca Bhakti Nusantara).

“Seharusnya Kasi Pertamanan Kecamatan Pertamanan Kalideres dan Managemen Citra Garden City  harus transparan dan Kooperatif baik kepada Lembaga maupun Media Massa.

Jika memang surat ijin penebangan pohon lengkap tunjukkan pada kami, bukan hanya janji dan banyak alasan lupa disimpannya,” ujar Moch Hasan Ketua Umum LSM PBN kepada Media Massa diruang kerjanya, Selasa (16/12/2014).

“Sudah menjadi tugas kami selaku Kontrol Sosial untuk menyikapi kewilayahan. Apalagi ketika menyikapi adanya penebangan pohon, karena diduga banyak oknum yang memanfaatkan situasi dan kondisi hanya untuk meraup keuntungan demi kepentingan pribadi,” katanya.

“Ini modus lama, dari analisa kami baik surat ijin maupun pelaksanaan penebangan pohon diduga ada kejanggalan. Oleh karena itu kami akan layangkan surat resmi kepada Dinas Pertamanan dan Pemakaman terkait perihal ijin dan pelaksanaan penebangan pohon didepan Citra Garden City  jalan Peta Barat. Kami meminta kepada Dinas terkait untuk melakukan kroscek ulang mengenai penebangan lima pohon di depan Citra Garden City melalui rapat Tim Pertimbangan Pohon Pelindung (TP4),” tegasnya kepada Media Massa News.com diruang kantornya, Selasa (16/12).(Dedy)

JAKARTA: Diduga Ada Kejanggalan Penebangan Pohon Didepan Citra Garden City

JAKARTA– Menyikapi penebangan pohon didepan Citra Garden City jalan Peta Barat, LSM PBN (Panca Bhakti Nusantara) menduga ada kamuflase data mengenai surat ijin penebangan. Diduga penebangan lima pohon dengan 40 diameter tersebut untuk kepentingan komersil dan disinyalir ada kongkalingkong antara pihak management Citra Garden City dengan Dinas terkait.

Pantauan LSM PBN bahwa penebangan pohon di lakukan dua kali pelaksanaan. Informasi dan keterangan yang didapat LSM PBN bahwa penebangan pohon dilakukan untuk pelebaran jalan pintu masuk Ruko Citra Garden City.

Abu Mansur selaku Kasi Pertamanan Kecamatan Kalideres menyangkal adanya kamuflase data mengenai ijin penebangan pohon didepan Citra Garden City.

“Ijin sudah kita kantongi berdasarkan pertimbangan dari Dinas Pertamanan dan pemakaman,” ujarnya kepada Media Massa News beberapa waktu lalu di ruang kantornya.

Saat disinggung mengenai ijin penebangan tiga pohon pada waktu pelaksanaan pertama dan ketidakhadirannya pada waktu pelaksanaan, Abu Mansyur tidak dapat menunjukkan surat ijinnya dengan alasan lupa saat disimpan dan pada waktu pelaksanaan dirinya sedang berhalangan. Dan hingga berita diturunkan Abu Mansur selalu tidak ada ditempat dan mengenai surat ijin masih di cari katanya.

Management Citra Garden City saat dikonfirmasi perihal penebangan pohon membenarkan bahwa penebangan lima pohon untuk pelebaran pintu masuk Ruko ujar Siti selaku Bidang Lingkungan.

“Memang benar kita lakukan penebangan lima pohon didepan Citra Garden City jalan Peta Barat untuk pelebaran jalan pintu masuk ruko,” katanya.

“Yang berwenang dan mengurusi perijinan adalah Pa Donald selaku Estate Manager, kalau saya tidak tahu sama sekali dan nanti saya akan sampaikan perihal kedatangan wartawan kepada Pa Donald,” ujarnya.

Ketika wartawan kembali menanyakan perihal surat ijin penebangan kepada Management Citra Garden City, Senin (15/12/2014). Pa Donal dan Bu Siti tidak ada ditempat.

“Pa Donal dan bu Siti sedang tidak ada ditempat dan mengenai permintaan wartawan untuk meminta copian surat ijin penebangan, baik bu siti maupun pa Donal tidak ada pesan melalui saya,” ujar operator management Citra Garden City kepada Wartawan.(Dedy) 

Minggu, 14 Desember 2014

DAERAH: Bupati Kuningan di Minta Tindak Tegas Oknum Camat Intimidasi Wartawan



KUNINGAN - Terkait intimidasi terhadap wartawan Media KPK (Koran Penyelidik Korupsi), Pemkab Kuningan dan Polda Jawa Barat diminta tindak tegas oknum Camat dan jajaran Kepolisian yang diduga adanya konspirasi. Dalam hal ini proses Hukum harus ditegakkan mengingat jurnalis dalam tugasnya dilindungi Undang-Undang Pers No 40 Tahun 1999.

Hingga saat ini oknum Camat tersebut tidak ada tindak lanjut dan perhatian serius dari Pemkab Kabupaten Kuningan, Jabar. Dalam hal ini Pemkab Kuningan seolah-olah tutup mata atas insiden yang terjadi.

Lebih dari itu Institusi Kepolisian pun harus menegakkan Hukum tanpa pandang bulu. Pasalnya, ketika wartawan Media KPK melapor balik atas insiden yang dialaminya, pihak kepolisian baik Polsek maupun Polres setempat tidak menerima aduan dari pelapor dengan alasan tidak memenuhi unsur perbuatan tidak menyenangkan.

“Saya sudah melapor balik atas kejadian yang saya alami ke Polsek dan Polres setempat, namun sepertinya disinyalir Kepolisian setempat sudah ada Konspirasi dengan oknum camat tersebut sehingga laporan saya tidak diterima dengan alasan tidak memenuhi unsur perbuatan tidak menyenangkan,” ujarnya kepada Media Massa News.Com saat dimintai keterangan.

Menyikapi hal ini Wilson Lalengke Wilson Lalengke, S.Pd, MA, M.Sc Ketua Umum PPWI Nasional (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) sangat menyayangkan tidak adanya tindak lanjut dari Pemkab Kuningan perihal sikap oknum Camat yang arogan dan mengintimidasi wartawan.

“Pemerintah Kabupaten Kuningan harus tanggap dan menindak lanjuti terhadap adanya sikap oknum Camat yang arogan dan mengintimidasi wartawan. Dalam hal ini Bupati Kuningan harus mengambil sikap dan tindakan tegas terhadap oknum Camat tersebut,” ujarnya kepada Media Massa News.com saat dimintai keterangan dikantornya, Jakarta, Senin (15/12).

Lebih lanjut dikatakannya, Polda Jawa Barat harus menindak tegas jajarannya jika terbukti adanya konspirasi dengan oknum Camat tersebut. Pasalnya, korban ketika melapor tidak ditanggapi dengan alasan tidak adanya unsur perbuatan menyenangkan.

“Bagaimana tidak adanya unsur perbuatan tidak menyenangkan???. Korban tanpa mengetahui titik permasalahan langsung digiring kekantor Polisi tanpa ada penjelasan. Lebih dari itu oknum Camat tersebut meminta pihak Kepolisian untuk menahan wartawan tersebut. Ini jelas sudah melanggar Hukum,” tegasnya.(Dedy|Fjr)
  

DAERAH: Kutuk Keras Oknum Camat Pasawahan Bersikap Arogan dan Intimidasi Wartawan

KUNINGAN - Muliawan Ahmadi SE selaku Ketua Distrik LSM GMBI (Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia) Kabupaten Kuningan mengutuk keras sikap oknum Camat Pasawahan yang bersikap arogan dan mengintimidasi wartawan.

“Dalam ranah hukum ada klausal yang menerangkan Azas praduga tak bersalah karena pembuktian adanya di pengadilan yang mana keputusan pengadilan tidak bisa di ganggu gugat setelah unsur-unsurnya terpenuhi.

“Saya tidak mau tahu dia mantan Sekjend PWI atau mantan Ketua PWI sekalipun, karena koridor atau aturan harus tetap dipakai, supaya tidak jadi Boomerang “ ungkapnya kepada Media Massa News.com saat dimintai keterangan.

Lebih dari itu tanggapan keras menyikapi oknum camat intimidasi wartawan datang dari Ys Marlin atau Iyan Selaku Kadiv Pelayanan Hukum dan Ham LSM GN GAK HAM (Gerakan Nasional Penegak Hak Asasi Manusia).

Iyan menuturkan, sangat menyayangkan dan menyesalkan figur seorang oknum Camat berprilaku arogan seolah tidak mengenal Etika, Etiket dan Hukum.

“Camat Pasawahan harusnya menyadari sebagai Abdi Negara, harus bisa luwes dan bijak sebab Camat adalah seorang panutan masyarakat yang harus memberikan contoh yang baik, apalagi yang dihadapinya adalah Insan Pers yang bertugas mencari informasi juga berita,” ujar Iyan Kepada Media Massa News.com saat dimintai keterangan Via ponsel.

“Ingat ! fasilitas yang dipakai dan gaji yang diberikan sama camat adalah dari uang rakyat, embanlah jabatan sesuai posisinya atau jabatan yang di embannya. Karena sudah tidak zaman punya sifat premanisme di zaman sekarang ini karena negara ini negara hukum bukan berdasarkan kekuasaan,” terangnya.

“Saya berharap Institusi Polri selaku yang menjalankan, melaksanakan, menegakkan Hukum bisa lebih profesional terutama di duga beberapa oknum Polri di Wilayah Polsek Pasawahan bahwa di duga oknum Polri tersebut bukan polisinya Camat yang bisa di komando atau di perintah oleh Camat Pasawahan. Polisi bisa melakukan penahanan harus berdasarkan pelaporan atau delik aduan dan itu juga harus berdasarkan dua unsur, bukti dan saksi, dimana oknum Polri akan menegakan Hukum kalau oknum Polri itu sendiri tidak menjalankan, melaksanakan Hukum. Tapi saya yakin Polri profesional yang yang tidak profesional hanya oknum-oknum Polri,” pungkasnya.(Dedy|Fjr)

DAERAH: Kami Akan Menindak Lanjuti dan Mengadakan Kunjungan ke Camat Pasawahan

KUNINGAN - Komisi 1 DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat, Yayat Ahadiatna SH Selaku Ketua, Rudi O’ang Ramdani Selaku Sekretaris dan didampingi A Rusdiana S.ip Selaku anggota sambut baik kedatangan wartawan KPK di ruang kantornya.

Dalam hal ini Komisi 1 DPRD Kabupaten Kuningan Jawa Barat sangat menyayangkan sikap seorang Camat yang arogan dan mengintimidasi seorang wartawan dalam melakukan tugas jurnalisnya.

“Kami sambut baik aspirasi dan kedatangan Media KPK. Terkait adanya kejadian ini kami merasa prihatin dan menyayangkan adanya intimidasi terhadap wartawan dalam menjalankan tugasnya jurnalisnya. Seharusnya Camat Pasawahan bisa terlebih dahulu mempertanyakan atau klarifikasi yang datang ini wartawan resmi atau bukan? pelakunya atau bukan? Jadi jangan main tuding saja, karena disini ada azas praduga tak bersalah dan jangan sampai kekuasaan di jadikan semena-mena,” ujar Yayat Ketua Komisi 1 DPRD Kabupaten Kuningan, Jabar.

“Tapi semua itu terjadi mungkin didasari latar belakang dikarenakan terkait adanya oknum wartawan yang meresahkan semua Kepala Desa di wilayah Kecamatan Pasawahan. Dengan adanya situasi seperti itu Camat Pasawahan melindungi Kepala Desa selaku anak buahnya. “Tapi apapun kondisinya harus bisa dipahami, Camat Pasawahan tidak seharusnya berprilaku seperti itu terhadap Media KPK,” terangnya.

Lebih lanjut menurutnya, Kalau terjadi dengar pendapat kami akan memberikan pemasukan ke Camat Pasawahan siapun itu adalah masyarakat apalagi terjadinya pada Awak Media, dalam hal ini kami juga tidak boleh mendengar dari sebelah pihak harus dari kedua belah pihak dan kami juga secepatnya akan mengadakan kunjungan ke Camat Pasawahan,” terangnya.(Dedy|Fjr)

DAERAH: Sanksi Tegas Terhadap PNS yang melanggar PP 53 tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil



KUNINGAN – Menanggapi laporan oknum Camat Pasawahan bersikap arogan dan mengintimidasi wartawan, Drs Ade Priatna selaku Kabid Pengadaan, Pembinaan dan Pengembangan Karir Pegawai didampingi Hamdan Haris Maya S Kom Msi selaku Kasubid Pengadaan dan Pembinaan menyarankan untuk menindak lanjuti ke kantor Pemerintahan Kabupaten Kuningan melalui Sekrearis Daerah dan Asisten Pemerintahan Daerah Kabupaten Kuningan selaku atasannya.

Menurutnya ketika ada pelaporan, pengaduan atau mengenai prilaku seorang PNS yang kurang baik yang mana ruang lingkupnya terjadi di kantor Kecamatan, pihak Pimpinan atau atasannya harus memproses walaupun secara tekhniknya oleh BKD. Nanti pihak BKD akan mempertanyakan ke atasannya, sudah diproses apa belum? ada pembiaran atau tidak?, sebab kalau tidak di proses atau ada pembiaran terhadap PNS yang melanggar PP 53 tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil, atasannya pun akan kena sangsi sesuai dengan kewenangan.

“Langkah yang akan kami lakukan akan klarifikasi dulu kekantor Camat Pasawahan kalau ini benar terjadi,” ujarnya. 

“Kedepannya kami BKD akan mengadakan sosialisasi dan melakukan pembinaan supaya hal ini tidak terjadi lagi, karena pada prinsipnya Aparatur Sipil Negara sebagai pelayan Masyarakat yang bisa lebih ramah setiap menghadapi siapapun,” jelasnya saat di temui diruang kerjanya, Jumat (05/12).(Dedy|Fjr)
luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com