Cianjur
– Sejak berdiri dan berjalannya proses belajar mengajar DTA Nurul Iman yang
berlokasi di Kp. Cibodas, Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Cianjur, terus
menunjukkan perkembangan yang sangat baik.
Pada tahun 2010 Madrasah ini resmi terdaftar dibawah naungan Departemen Agama dengan Piagam Pendirian Nomor Statistik Diniyah Takmiliyah : 311232031062, tertangal 10 Februari 2010.
Kepada Diniyah Takmiliyah tersebut diberikan hak menurut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum. Tetapi anehnya, Pemerintah Daerah dan Pusat melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag (DISPENDIS KEMENAG) belum melirik soal pembangunan Madrasah tersebut. Padahal masyarakat di Kp. Cibodas sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah Daerah/Pusat guna untuk membangun ruangan RKB (Ruang Kelas Baru ) DTA Nurul Iman.
Ust Abdulah selaku Ketua Yayasan DKM At-Taqwa sangat prihatin terhadap proses kegiatan belajar mengajar di Madarasah DTA Nurul Iman.
"Saya sedih sekali melihat anak-anak murid belajar di emper Mushola, dan sudah cape bikin proposal agar mendapat bantuan dan perhatian baik dari pemerintah Daerah/Pusat, tetapi tak satupun yang merespon. Padahal Madrasah DTA Nurul Iman sangat membutuhkan Ruangan Kelas Untuk Belajar,” keluhnya kepada wartawan.
“Namun kami tidak patah semangat, dan akhirnya kami bersama tokoh masyarakat Kp. Cibodas mengambil inisiatif untuk membangun ruangan kelas baru dengan cara Swadaya Masyarakat,” ujarnya.
“Saat ini siswa/murid di Madrasah DTA sebanyak 50 siswa, guru pengajar 5, guru tetap 1. Harapan besar kami melalui pemberitaan ini mudah-mudahan didengar oleh pihak Kemenag baik Daerah/Pusat untuk dapat memberikan perhatian dan bantuannya kepada Madrasah DTA Nurul Iman,” ungkap Ust Abdulah.(Jay|Dedy)
Pada tahun 2010 Madrasah ini resmi terdaftar dibawah naungan Departemen Agama dengan Piagam Pendirian Nomor Statistik Diniyah Takmiliyah : 311232031062, tertangal 10 Februari 2010.
Kepada Diniyah Takmiliyah tersebut diberikan hak menurut hukum untuk menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran sesuai dengan kurikulum. Tetapi anehnya, Pemerintah Daerah dan Pusat melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag (DISPENDIS KEMENAG) belum melirik soal pembangunan Madrasah tersebut. Padahal masyarakat di Kp. Cibodas sangat membutuhkan bantuan dari pemerintah Daerah/Pusat guna untuk membangun ruangan RKB (Ruang Kelas Baru ) DTA Nurul Iman.
Ust Abdulah selaku Ketua Yayasan DKM At-Taqwa sangat prihatin terhadap proses kegiatan belajar mengajar di Madarasah DTA Nurul Iman.
"Saya sedih sekali melihat anak-anak murid belajar di emper Mushola, dan sudah cape bikin proposal agar mendapat bantuan dan perhatian baik dari pemerintah Daerah/Pusat, tetapi tak satupun yang merespon. Padahal Madrasah DTA Nurul Iman sangat membutuhkan Ruangan Kelas Untuk Belajar,” keluhnya kepada wartawan.
“Namun kami tidak patah semangat, dan akhirnya kami bersama tokoh masyarakat Kp. Cibodas mengambil inisiatif untuk membangun ruangan kelas baru dengan cara Swadaya Masyarakat,” ujarnya.
“Saat ini siswa/murid di Madrasah DTA sebanyak 50 siswa, guru pengajar 5, guru tetap 1. Harapan besar kami melalui pemberitaan ini mudah-mudahan didengar oleh pihak Kemenag baik Daerah/Pusat untuk dapat memberikan perhatian dan bantuannya kepada Madrasah DTA Nurul Iman,” ungkap Ust Abdulah.(Jay|Dedy)
0 komentar:
Posting Komentar